SEPERTI diketahui, bahwa laju perkembangan Kabupaten Bekasi dewasa ini kian pesat. Hal ini tak lepas karena letak geografis kabupaten Bekasi sangat berdekatan dengan Ibukota Jakarta, yang sering disebut sebagai daerah penyangga ibukota. Disisi lainnya, tingkat urbanisasi yang kian tinggi, mendorong persaingan individu yang sukses di kota yang notabene sebagai kawasan industri terbesar di Indonesia ini, yang mampu menyerap dan menghipnotis investor untuk menggelontorkan dananya dengan mendirikan berbagai perusahaan.
Betapa tidak, Kabupaten Bekasi yang memiliki kultur dan budaya yang kental, seakan hilang entitas diri sebagai daerah yang beradat istiadat Betawi.
Meski demikian, gagasan inovatif selalu bermunculan dari kalangan masyarakat yang peduli terhadap perkembangan kabupaten bekasi, baik kepedulian dalam mempertahankan sosial dan kebudayaan bekasi, menjaga kelestarian lingkungan hidup, maupun gagasan dalam mengembangkan dunia pendidikan.
Melihat pemetaan pendidikan lokal, Bekasi yang merupakan salah satu kota besar di Indonesia, mestinya memiliki sebuah kebanggaan dalam dunia pendidikan, tentunya dengan capaian kualitas, yang didukung dengan system serta fasilitas yang memadai.
Namun, secara objectif hal tersebut tidak di temukan.
Praktisi pendidikan, Ferly Idrus, Bsc, menilai pola pendidikan yang terdapat di Kabupaten Bekasi tidak memiliki entitas yang jelas, baik itu sistem maupun methodologinya, “Tidak ada sesuatu yang dapat dibanggakan dalam dunia pendidikan di bekasi, karena semua methode mengadopsi penuh kurikulum dari pusat. Tidak ada materi yang diunggulkan, sehingga outputnya pun tidak memiliki nilai lebih,” ujar Ferly, saat ditemui di kantornya di bilangan jalan Gatot Subroto Cikarang, beberapa waktu lalu.
“Bekasi mesti memiliki entitas pendidikan yang jelas,” tegas pria yang menggagas konsep kawasan kampung pelajar Desa Karang Asih Kecamatan Cikarang Utara.
Kawasan kampung pelajar, menurutnya, merupakan sebuah konsep terciptanya lingkungan khusus pendidikan yang mendukung dan selaras dengan pola pendidikan, dengan tujuan agar meningkatnya kualitas pendidikan di bekasi. Hal tersebut bisa tercapai jika adanya dukungan dari pemerintah daerah, dengan mengeluarkan sebuah kebijakan, yakni peraturan daerah (Perda) tentang kawasan kampung pelajar.
Dijelaskannya, bahwa kampung pelajar merupakan bentuk kepedulian terhadap pendidikan anak. Karena, dalam perkembangan anak, tidak hanya terjadi proses proses perkembangan didalam diri anak itu saja, atau berdasar pada wujud materi dalam sekolah. Namun dalam banyak hal proses perkembangan anak bisa dipengaruhi oleh lingkungan.
Anak dalam usia belajar, lanjut Ferly, pada hakekatnya memiliki potensi serta kemampuan yang muncul dengan sebab campur tangan, serta lingkungan yang memicu kreasi pada anak (achievement motive).
“Lingkungan yang kondusif, secara tidak langsung memiliki peran besar dalam menstimulasi anak untuk meningkatkan daya kreatifitas dan psikologinya, hal ini tentunya juga didukung dengan beberapa fasilitas penunjang seperti laboratorium belajar dan perangkat lainnya,” terang Ferly.
Jalan Ki Hajar Dewantara yang berlokasi di desa karang asih, menurut Ferly, sangat layak jika di jadikan sebagai kawasan kampung pelajar. Pasalnya, pada wilayah tersebut, banyak terdapat sarana pendidikan (sekolah) mulai dari tingkat dasar (SD), hingga perguruan tinggi. Dari data yang dihimpunnya, terdapat 35 lembaga pendidikan di sepanjang ruas jalan ki hajar dewantara, “Sangat mendukung sekali jika desa karang asih di sebut kampung pelajar, karena selain nama jalan adalah tokoh pendidikan nasional, banyak lembaga pendidikan disana serta beberapa fasilitas pendukung lainnya,” ujarnya. Dia mengaku optimis prospek pendidikan di wilayah tersebut akan mengangkat harkat dan martabat kabupaten bekasi.
“Jika kita mengaca pada proses Jogja sebagai kota pelajar, semula daerah itu pun sama kondisinya dengan desa karang asih, namun ada itikad kuat dari pemerintah dengan menjadikan kawasan pelajar, sehingga lahirlah kota pelajar. Jika jogja bisa, kenapa kita tidak bisa,” tegas Ferly.
Dia berharap, pemerintah kabupaten bekasi yang di komandoi oleh Bupati dr Neneng Hasanah Yasin, dapat melakukan sebuah terobosan ‘breakthrought’ sesuai dengan visi dan misi kabupaten bekasi, sehingga harapan masyarakat untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas serta adanya kawasan pendidikan dapat terwujud dengan mendorong kawasan kampung pelajar.
Penulis : Moch. Handika Nuralam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar