Kamis, 18 April 2013

Kemacetan Di Cikarang Akibat Traffic Light Tidak Berfungsi

MASALAH macet di kota-kota besar, terlebih kota metropolitan yang menjadi basis industri, adalah hal yang lumrah terjadi. kendati berupaya maksimal dalam mengatur lalulintas, pihak Kepolisian tetap kewalahan jika tidak dibarengi dengan kerjasama pemerintah sebagai pihak penyedia perlengkapan rambu-rambu lalulintas. Selain itu, kesadaran masyarakat dalam mentaati peraturan lalulintas juga menjadi hal yang penting untuk dimiliki. 

Problematika kemacetan di Kabupaten Bekasi, menjadi sajian yang tidak dipandang aneh oleh seluruh kalangan. Pasalnya, Kabupaten Bekasi yang menjadi sentra industri di Indonesia memiliki ruas jalan yang kurang memadai sebagai akses transfortasi darat. Ditambah rambu-rambu lalulintas yang sering di dapati di beberapa titik tidak berfungsi, sehingga kemacetanpun tidak terhindari. 

Berdasarkan kondisi yang ada, sedikitnya terdapat enam titik kemacetan di Kabupaten Bekasi, yang diakibatkan traffic light (Lampu Merah) tidak berfungsi dan tiadanya rambu lalulintas. Diantaranya pertigaan lampu merah pilar, perempatan Cikarang depan SGC, pertigaan pintu masuk Jababeka I dan II, pertigaan lampu merah Cibitung, pertigaan Lemah Abang dan pertigaan depan pintu tol Cibitung. 

Minimnya rambu lalulintas serta tidak berfungsinya traffic light, membuat pihak pengatur lalulintas yakni Satuan Kepolisian Lalulintas Polresta Bekasi tidak berdaya. di lokasi tersebut, terlihat pihak Polantas sibuk mengatur pengguna jalan. Tidak jarang pula ditemukan pengguna jalan yang membandel merangsek menerobos rambu, sehingga menyebabkan kemacetan. 

Kanit Lantas Polsek Cikarang Barat, Musiran mengaku kewalahan menghadapi pengguna jalan yang kerap kali merangsek saat petugas mengatur lalulintas. Kendati demikian, dia menyadari beberapa factor penyebab terjadinya kemacetan. Menurutnya, ruas jalan yang tidak memadai untuk volume kendaraan yang melintas, ditambah hancurnya jalan yang ada di depan pintu tol Cibitung, menjadi kendala lain penyebab kemacetan disamping tiadanya rambu lalulintas. “Kami berharap pemerintah memperbaiki jalan yang rusak dan mengganti traffic light yang mati. Jika pada titik macet tidak ada rambu, ya segera di pasang,” ujar Musiran, saat ditemui di Pos Polisi Cibitung. 

Sementara, seorang pengendara motor saat berhenti akibat Polantas mengatur jalan, mencoba memprovokasi pengendara lain agar menerobos brigade Polantas, namun upayanya itu di ketahui oleh Polantas, sehingga akhirnya dia berhentikan lalu diberikan teguran.

Pengendara tersebut diketahui seorang aktivis LSM, yang hendak pulang kerumah usai mengikuti kegiatan deklarasi. "Saya tidak memprovokasi, cuma mungkin terlihat demikian oleh Polisi," kilahnya kepada Jendela Bekasi.

Tidak ada komentar: