Pasar Sukatani atau yang lebih akrab disebut Pasar
Bancong yang dibangun pada tahun 1981, dianggap sudah tidak cukup
menampung pedagang. Pasalnya, kepadatan jumlah pedagang tidak sebanding dengan
area pasar.
Selain itu, kondisi bangunan sangat memprihatinkan karena dari
semua bangunan yang ada adalah bangunan tua yang mudah rapuh. Sebagian pedagang
berharap segera adanya revitalisasi, karena dari sisi kelayakan, pasar Bancong
kondisinya sangat memprihatinkan. Padahal kontribusi terhadap Pendapatan Asli
Daerah (PAD) Kabupaten Bekasi cukup besar diberikan para pedagang Pasar
Bancong.
“Pasar bancong itu tidak tertata dan terlihat kumuh, mestinya
segera di revitalisasi, agar para pedagang maupun pembeli bisa nyaman,” ujar
Sukron, pegawai studio fhoto Nirwana yang berlokasi disekitar Pasar Bancong
saat dijumpai Suara Cikarang. Dia berharap, rencana revitalisasi Pasar Sukatani
bisa segera terlaksana.
Meski rencana revitalisasi telah dirancang Pemerintah
Kabupaten Bekasi, namun hingga kini belum terealisasi. Berbagai alasan
dikemukakan beberapa kalangan, diantaranya Ketua
Rukun Warga Pasar (RWP) Sukatani, Nilam. Dia menjelaskan, sejak dibangun Pasar
Sukatani belum pernah direnovasi. Padahal dengan kondisi saat ini, Pasar
Sukatani sudah waktunya revitalisasi.
“Banyak bangunan tua yang terlihat kumuh, dindingnya tampak
kusam, banyak atap kios yang mengelupas, serta talang antar-kios banyak yang
bocor. Selain itu, kondisi didalam pasar becek jika musim hujan melanda,” bebernya.
Kendati
pada tahun 2008, pasar tersebut sempat akan direnovasi oleh pemerintah, namun hal
itu urung dilakukan, karena warga menolaknya, dengan alasan tidak adanya
komunikasi antara pemerintah dengan pedagang. Selain itu, dalam penetapan harga
dianggap memberatkan para pedagang.
Sebelumnya,
keluhan terhadap Pasar Bancong sempat dilontarkan oleh Wakil Gubernur Jawa
Barat, H Dedy Mizwar, yang pada saat itu melakukan kampanye pada putaran
Pemilihan Gubernur Jawa Barat. Saat itu, Dedy mengunjungi Pasar Bancong, dia
menilai kondisi bangunan maupun lingkungannya sudah
kurang mendukung sebagai tempat perdagangan yang nyaman.
Menurutnya, setidaknya ada tiga syarat yang harus
dipenuhi untuk merevitalisasi Pasar Sukatani. Pertama, disiapkan penampungan
yang memadai untuk pedagang berusaha selama pasar direvitalisasi. Kedua,
pedagang yang selama ini berusaha di Pasar Sukatani harus memperoleh prioritas
untuk kembali memiliki tempat usaha di pasar yang baru. Ketiga, harga jual kios
harus terjangkau dan tidak memberatkan pedagang.
Menurut pandangan artis senior pemeran Bang Jack
dalam sinetron Para Pencari Tuhan itu, Pasar memiliki peran penting karena
menjadi pusat bisnis masyarakat. Persaingan yang semakin ketat, antara lain
dengan maraknya pasar atau gerai modern yang beroperasi hingga ke wilayah
kecamatan, bahkan pedesaan, yang pastinya menuntut pasar tradisional untuk
berbenah.
Pasar rakyat tidak boleh kumuh, tetapi harus bersih,
nyaman, dan aman. Sehingga tetap menjadi pilihan konsumen dalam memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Untuk itu, dia mengajak pedagang dan masyarakat untuk
menciptakan dan menjaga pasar tradisional dengan baik.
Sementara, kordinator pasar
sukatani Lukman Hakim, kontribusi Pasar Sukatani relative besar bagi PAD
Kabupaten Bekasi. Hal itu terlihat dari jumlah retribusi yang masuk kantong
Pemerintah, “Kami melakukan penarikan retribusi terhadap seluruh kios yang ada
di Pasar Sukatani, yang kemudian kami setorkan ke Dinas Pasar, tetapi untuk
pedagang yang menggunakan bangunan liar kami tidak lakukan itu,” ujar Lukman
saat dijumpai di kantor UPTD Pasar Sukatani.
Mengenai
revitalisasi, Lukman menjelaskan bahwa rencana tersebut akan dilakukan pada
tahun ini, namun setelah pemerintah mendapat lokasi untuk merelokasi para
pedagang, “Rencananya tahun ini, Insya Allah bangunan dua tingkat, untuk kios
yang di bawah untuk pedagang ikan, daging, sayur mayor dan warung kelontong, sedangkan
untuk kios di atas disediakan untuk pedagang pakaian, kosmetik dan toko emas,” tuturnya.
Dipostkan oleh : ENAN (Wartawan Suara Cikarang)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar